RSS

BUANG MENTAL GRATISANMU “ Ilmu dapetnya dari Tuhan GRATIS ko’ dijual…!”

26 Mei

Pernah sesekali saya melihat ada orang yg ngotot bilang bahwa ilmu itu datangnya dari Tuhan, kenapa kok musti bayar…?

Yes..! Diakui atau tidak, ada berbagai macam seminar, workshop, pelatihan, atau tools” marketing yg dijual dengan harga mahal. Namun karena dijual dengan harga mahal itulah malah kadang ada yang menyinyirinya.. ” Ilmu dapetnya dari Tuhan GRATIS ko’ dijual. Dijualnya MAHAL pula..!”

Pasti Anda pernah melihat orang berkata begitu, atau jangan” kita sendiri yang berpikir seperti itu.. Oke anggap saja pernyataan seperti itu benar.

Sekarang coba akan saya berikan contoh yang lain dulu..

» Anda dan saya tentu tahu, bahwa yang namanya AIR itu kan diberikan GRATIS sama Tuhan, contohnya air hujan dan air laut. Namun ketika ada orang yang mau mengambil air, mengolah, memproses, dan mengemas air mineral dan dijual dengan harga mahal, ko’ ya Anda tetap mau beli. Coba sesekali bilang ke penjualnya : “Air itu dikasih sama Tuhan itu gratis, ko’ ini kamu jual mahal sich…?”

» Contoh lagi, Anda dan saya pasti juga tahu kalau tanah / pasir itu juga dikasih sama Tuhan juga gratis. Lewat guguran larva dan dialiran sungai tanah/pasir itu bisa kita ambil gratis. Namun ketika ada orang yang mau menambang, memgambil dan menyediakan tanah / pasir yang dijual untuk kepentingan membangun bangunan, ko’ ya anda mau membelinya. Mbok ya sesekali bilang sama yang jual tanah/pasir itu gini  ” Tanah/pasir ini kan dikasih gratis sama Tuhan, ko’ sampeyan jual mahal sich…?”

» Sama halnya dengan tanah / pasir. Anda tentu tahu yang namanya batu itu juga dikasih gratis sama Tuhan. Dilereng gunung sana ada banyak bongkahan batu” besar yang dimuntahkan dari gunung. Tapi ketika ada orang yang menambang, mengambil, memproses dan memotong”nya menjadi batuan alam kecil yang bisa untuk mempercantik rumah atau taman, ko’ ya anda mau membayarnya mahal. Sesekali mbok ya bilang sama yang jual batu itu ” Mas, batu itu dikasih sama Gusti Alloh kan gratis, ko’ sampeyan jual mahal to…?”

» Ada juga contoh, Anda juga pasti ngerti kalau tiap orang itu dikasih DARAH sama Tuhan itu gratis. Tetapi ketika ada pihak yang bisa mengambil, memproses, merawat dan dengan bantuan teknologi bisa membuat darah itu bisa digunakan ke orang lain, ketika anda butuh darah juga ko’ mau membayar mahal, Mbok sesekali bilangin ” Mbak, sampeyan tuh jangan cari untung gitu, wong darah itu dikasih sama Tuhan itu gratis, lha ini kok sampeyan jual mahal per kantongnya..!”

» Contoh satu lagi, anda tentu tahu dong kalau kita itu bisa bernafas karena dikasih oksigen sama Tuhan itu gratis dan ga’ perlu bayar sama sekali. Namun ketika ada orang yang bisa memproses, mengemas udara dan memurnikannya menjadi oksigen, dan dijual di rumah sakit, ko’ ya pas dioksigen di rumah sakit itu mau membayar oksigen dengan sejumlah uang, ko’ ga’ protes ” Udara sama oksigen itu kan dikasih sama Tuhan gratis, mbok ya jangan dijual mahal kayak gini…”

Sampai disini semoga sudah ngerti yang saya maksudkan..

Balik lagi ke masalah Ilmu dari Tuhan yang GRATIS itu kenapa ko’ ya dijual mahal..

Ketika ada orang yang mempelajari sesuatu. Mencoba berulang kali dengan trial and error yang pasti butuh waktu dan uang. Yang mungkin juga sudah mengkombinasikan dengan ilmu yang lainnya, sehingga menjadi sebuah formula ilmu yang baru, dimana ilmu yang baru itu dirumuskan, diformulasikan, dituliskan, dan disampaikan kembali agar kita tinggal ”menyantapnya “ saja, tinggal meniru atau mempraktekkannya saja tanpa perlu pake trial error – trial error an segala. Apa iya kita masih ngomong, kalau Ilmu itu dapetnya GRATIS dari Tuhan ko’ dijual mahal…?

Nah, buanglah mental gratisanmu itu. Cobalah untuk menghargai ilmu (atau apapun) yang sudah dirumuskan atau diformulasikan oleh orang lain. Cobalah kita untuk menghargai dan menghormati mereka yang sudah bersusah payah dan menghabiskan waktu untuk menyusun ilmu” baru tersebut. Dengan begitu kita tidak akan pernah memiliki pemikiran yang sempit bahwa segala ilmu itu karena pemberian dari Tuhan, maka jangan dijual dengan mahal.

Setidaknya atau sekurang”nya Kirim Al fattihah 7x setiap habis sholat fardu selama mengamalkan ilmu tersebut untuk menyambung rasa pada sang pengijazah agar berkah ilmunya

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

“ Sudah Menjadi Sebuah Kebiasaan Mungkin “

* Bila di kasih metode yang simpel di katakan “ OOOWWWHHH…… CUMA GINI DOANG,” akhirnya menyepelekan & tidak di kerjakan

* Di kasih metode yang njelimet , di katakan lagi “ RIBET AMAT sich… ada yang mudah & simpel ga’…?? “

* Di kasih metode gratisan, di anggapnya “ aaahh… ini metode murahan, pasti kurang ampuh…”

* Di kasih metode berbayar lalu di katakan lagi “ AAAHH… DASAR LOE MATRE MATA DUITAN… Ilmu Koq di perjualbelikan…!!!”

* Lhaa iki piye to jal…??? Teruuussss….. harus gmana…???? haaadeeeeecchh…

* Hargailah setiap metode yang di berikan lalu “ACTION ”

Mau mendapat sesuatu ya mesti berkorban waktu, tenaga, pikiran , biaya, dsb.. niscaya hasilnya jooooss…..

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Semoga Bisa Bermanfaat

Salam Jaya… Satu Nusa Satu Bangsa, Indonesia Raya

From Martapura OKU Timur Sumatera Selatan

vikyfirst@gmail.com

☆☆☆☆☆

 

Tinggalkan komentar